Unknown | 22.39 |
Kesehatan
Menderita sakit gigi bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Rasa
sakitnya bahkan bisa membuat orang dewasa menangis. Gigi berlubang
umumnya menjadi penyebab awal kita menderita sakit gigi. Sakit gigi
menjadi problem kesehatan yang juga serius bagi banyak orang. Apa
sebenarnya yang terjadi pada gigi kita saat menderita sakit gigi? Apa
akibat lain dari gigi berlubang?
Bagaimana cara mencegah sakit gigi?
Sakit Gigi
Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada
zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby
Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin
menemukan penyebab pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi
disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah
gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi
menjadi asam (lingkungan alami gigi seharusnya adalah basa) dan asam
inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi.
Saat lubang terjadi pada email gigi, kita belum merasakan sakit gigi.
Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa
makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar yang
melubangi dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada gigi saat
makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga
kita akan mulai merasakan sakit gigi. Proses ini tidak akan berhenti
sampai akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi.
Sakit gigi tidak dapat dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa
orang, karena bila didiamkan, dapat membuat gigi menjadi bengkak dan
meradang. Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran
masuknya kuman penyakit menuju saluran darah yang dapat menyebabkan
penyakit ginjal, paru-paru, jantung maupun penyakit lainnya.
Agar tidak semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi
berlubang sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk
mengobatinya. Walaupun banyak orang tidak suka pergi ke dokter gigi
dengan alasan tidak peduli dengan keadaan gigi, khawatir biayanya mahal,
takut atau malu diejek karena gigi yang rusak, namun pergi ke dokter
gigi adalah solusi terbaik untuk mengatasi sakit gigi. Gigi berlubang
tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Walaupun, mungkin setelah
menderita sakit gigi, rasa sakitnya dapat hilang tetapi tidak
memperbaiki keadaan gigi. Gigi akan tetap berlubang, bahkan lubangnya
akan terus semakin membesar.
Menambal Gigi dan Cabut Gigi
Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah...............................................................................
menambal gigi yang
rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan
sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena
dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan
memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi
agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan
selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara,
penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi.
Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti
gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga
tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini
disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat
kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus
akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa.
Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa
sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf
gigi.
Mencegah Gigi Berlubang
Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Memeriksa gigi secara rutin
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak
merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi
lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar
lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak
rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.
- Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat
Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang
tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita
tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada
gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari
bakteri penyebab gigi berlubang.
- Menyikat gigi dengan cara yang benar
Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila
dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan
maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat ke arah bawah untuk
gigi depan (gigi seri) bagian atas, menyikat gigi ke arah atas untuk
gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham.
Menyikat gigi geraham hendaknya dilakukan lebih lama, karena pada gigi
ini berpotensi menempelnya sisa-sisa makanan.
- Kumur setelah makan
Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara
terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan
mengurangi keadaan asam dalam gigi.
- Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan
Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan
menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah
antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.
- Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida
Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan
salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah
pembusukan pada gigi.
- Makan makanan yang berserat
Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.
- Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung
Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.