Unknown | 20.04 |
Dunia Cyber
Powerpoint telah mengubah cara orang dalam mentransfer informasi. Dia
mengubah metode pengajaran seorang profesor kepada para mahasiswanya.
Perangkat lunak ini juga mengubah cara-cara para tenaga marketing dalam
menjual produknya kepada konsumen. Powepoint juga mengubah para
negosiator saat memaparkan argumentasinya.
Lahirnya Powerpoint ini tak bisa dilepaskan dari sosok pria bernama
Robert Gaskins dan Dennis Austin. Keduanya adalah doktor lulusan
Universitas California-Barkeley. Keduanya mengembangkan Powerpoint mulai
tahun 1984. Dalam situs resminya, Robert mengungkapkan bahwa Powepoint
versi 1.0 (produk perdana) dikeluarkan ke pasar pada April 1987.
Powerpoint versi ini hanya bisa dijalankan oleh komputer Macintosh
dengan tampilan layar hitam-putih.
Produk ini kemudian dikembangkan, dan akhirnya melahirkan Powerpoint
versi 2.0 pada Mei 1988 untuk komputer Macintosh. Versi Windowsnya mulai
dipasarkan pada Mei 1990. Dalam versi 2.0 ini, Powerpoint sudah tampil
lebih lengkap. Selain berwarna, versi ini juga sudah lengkapi perangkat
untuk mengolah gambar.
Proses pengembangkan Poerpoint, kata Robert, seperti tertulis di Hello
World. How'ya doing?, terus berlangsung seiring dengan meningkatnya
kebutuhan dalam presentasi. Pada Mei 1992 keluar Powepoint versi 3.0
untuk Window dan versi Macintoshnya diluncurkan pada September 1992.
Powerpoint generasi ini sudah dilengkapi dengan perangkat untuk
memasukkan video serta animasi. Versi ini jauh lebih sempurna dibanding
sebelumnya.
Pada mulanya, Robert mengembangkan sendiri Powerpoint lewat perusahaan
perangkat lunak komputer yang didirikannya. Saat mulai dikembangkan
tahun 1984, dia menamai Powerpoint dengan sebutan ‘presenter’. Waktu
itu, perkembangan bisnisnya masih berjalan sangat natural.
Kehidupan bisnis ini mengalami lompatan drastis pada Juli 1987 saat
Microsoft mengakuisisinya seharga sekitar Rp 135 miliar. Begitu diambil
Microsoft, nama ‘presenter’ lalu diubah menjadi Powerpoint dan
dipatenkan. Dari sinilah bisnis Powerpoint langsung melejit. Banyak
orang kemudian memanfaatkannya untuk mentransfer informasi.
Powerpoint lalu menjadi perilaku baru dalam presentasi. Setelah ada
Powerpoint, proses presentasi menjadi lebih hidup dan mudah untuk
dijalankan. Yang jelas, Powerpoint juga menghemat banyak waktu karena,
presenter tidak perlu menuliskan banyak hal di papan tulis, dan
menghapusnya begitu papan tulis penuh. Ribuan jam dalam satu tahun bisa
dihemat setelah Powerpoint ditemukan.
Di tahun 1992, penjualan Powerpoint menjadi sumber pendapatan besar bagi
Microsoft. Saat itu, pendapatan kotor dari penjualan Poerpoint mencapai
100 juta dolar AS atau sekitar Rp 900 miliar. Angka ini jauh melampaui
biaya yang harus dikeluarkan Bill Gates (pendidi Microsoft) untuk
mengakuisisi perusahaan penemu Powerpoint itu.
Pada tahun 1994, Microsoft mengeluarkan Powerpoint versi 4.0. Setelah
itu, penamaan versi Powerpoint disesuaikan dengan tahun peluncurannya.
Pada tahun 1995 muncul Powerpoint versi 95, kemudian pada tahun 1997
muncul Powerpoint 97. Setelah itu, pada tahun 1999 muncul Powerpoint
Versi 2000, dan tahun 2001 muncul versi 2002. Setelah melalui proses
penyempurnaan, pada tahun 2003 kemudian muncul Powerpoint versi 2003,
dan tahun 2007 muncul Powerpoint versi 2007. Berbagai versi ini
menjadikan Powerpoint sangat memudahkan orang dalam presentasi.